Insektarium adalah awetan hewan teruatam serangga.
Berikut ini langkah-langkah insektarium :
1. Tangkaplah serangga dengan menggunakan jaring serangga. Hati-hati terhadap serangga yang berbahaya.
2. Matikan serangga dengan jalan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang telah diberi kapas yang dibasahi kloroform.
3. Serangga yang sudah mati dimasukkan ke dalam kantong atau stoples tersendiri. Kupu2 dan capung dimasukkan ke dalam amplop dengan hati2 agar sayapnya tidak patah.
4. Suntiklah badan bagian belakang serangga dengan formalin 5%. Sapulah (dengan kuas) bagian tubuh luar dengan formalin 5%.
5. Sebelum mengering, tusuk bagian dada serangga dengan jarum pentul.
6. Pengeringan cukup dilakukan di dalam ruangan pada suhu kamar. Tancapkan jarum pentul pada plastik atau karet busa.
7. Untuk belalang, rentangkan salah satu sayap ke arah luar. Untuk kupu-kupu, sayapnya direntangkan pada papan perentang atau kertas tebal sehingga tampak indah. Begitu juga capung.
8. Setelah kering, serangga dimasukkan ke dalam kotak insektarium (dari karton atau kayu). Di dalamnya juga dimasukkan kapur barus (kamper).
9. Beri label (di sisi luar kotak) yang memuat catatan khusus lainnya.
Tanggal 8 Mei diperingati sebagai Hari Thalassemia se-dunia. Namun tahu kah kalian apa itu Thalassemia???
Thalassemia adalah penyakit gangguan pembentukan hemoglobin (Hb) yang disebabkan oleh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin sehingga produksi hemoglobin berkurang. Kekurangan hemoglobin menyebabkan berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam darah. Bila dalam kondisi normal, eritrosit bisa bertahan selama 3-4 bulan, sedangkan pada penderita Thalasemia, eritrosit berumur lebih pendek, bahkan bisa bertahan hanya dalam waktu 1 bulan saja!
Thalassemia merupakan penyakit genetik atau keturunan. Sepasang suami istri yang membawa sifat penyakit (carrier) thalassemia, keturunannya berpeluang menderita penyakit thalassemia, baik thalassemia minor (carrier/pembawa sifat thalassemia) maupun thalassemia mayor (penderita thalassemia). Maka tidak heran jika pada suatu riset, diketahui bahwa 20-juta penduduk Indonesia membawa gen penyakit thalassemia!!!
Penyakit thalassemia memiliki gejala seperti anemia, sehingga tanpa tes darah penyakit ini seringkali didiagnosa sebagai penyakit anemia. Pada Talasemia minor tidak menunjukkan gejala apapun, selain pembawa gen (carrier), sedangkan pada Talasemia mayor akan menunjukkan gejala pucat, lesu, berat badan kurang, perut membesar (karena pembengkakan hati dan limpa akibat pemecahan sel darah merah & akibat penumpukan zat besi), sesak nafas (karena jantung bekerja terlalu keras dalam memompakan darah yang sedikit ke seluruh tubuh), nafsu makan berkurang.
Penanganan yang paling umum pada penyakit ini adalah dengan cara transfusi darah secara berkala. Tranfusi darah biasa dilakukan 1-2 kali sebulan tergantung tingkat keparahan penyakit thalassemia yang diderita. Transfusi darah bertujuan untuk mempertahankan kadar hemoglobin minimal pada angka 10 (kadar hemoglobin normal 12-16).
Dan yang paling memberatkan adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap kali transfusi darah tidaklah sedikit. Akan tetapi, sebuah riset membuktikan bahwa ekstrak teripang dapat mengatasi thalassemia. Paulo Antonio de Souza Mourao dari Fakultas Biomedika, Universidade Federal Rio de Janeiro, Brazil, membuktikannya. Menurut Paulo, glukosaminoglikan dalam teripang mampu mengatasi tulang rapuh pada penderita talasemia mayor. Senyawa itu berefek memperbaiki aliran darah dan melancarkan cairan yang tersumbat.
Penggunaan teripang untuk penyakit talasemia dipatenkan oleh Yash Sharma P dari Houston, Amerika Serikat. Menurut Yash, yang paling berpengaruh adalah kandungan N-asam glikolineuraminat, merupakan permukaan sel asam sialat. Sialat terbentuk dari polisakarida, glikoprotein, dan glikolipida. Saat terjadi mutasi gen, asam glikolineuraminat hilang dari sel. Makanya, limpa yang membersihkan darah tak bekerja semestinya. Akibatnya, limpa membengkak seperti yang dialami Salwa di pinggang kiri. Penambahan spirulina berfungsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Namun yang terpenting adalah bagimana cara pencegahan dan deteksi dini penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan cek darah sebelum menikah. Dan apabila mengalami gejala penyakit ini segera lakukan tes darah!!!
Dewasa ini, softskills menjadi elemen penting selain hardskills di dalam dunia kerja. Menurut survey oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan) terdapat dua puluh elemen softskills yang dianggap sebagai indikator dalam penilaian persepsi yaitu 1. Kemampuan Komunikasi, 2. Kejujuran/Integritas, 3. Kemampuan Bekerja Sama, 4. Kemampuan Interpersonal, 5. Beretika, 6. Motivasi/inisiatif, 7. Kemampuan beradaptasi, 8. Daya analitik, 9. Kemampuan komputer, 10. Kemampuan Berorganisasi, 11. Berorientasi Pada Detail, 12. Kepemimpinan, 13. Kepercayaan diri, 14. Ramah, 15. Sopan, 16. Bijaksana, 17. Indeks Prestasi ≥ 3.00, 18. Kreatif, 19. Humoris, 20. Kemampuan berwirausaha.
Oleh sebab itu, maka wajarlah apabila Universitas Kuningan terus berupaya untuk meningkatkan softskills para lulusannya, agar dapat bersaing di dunia kerja kelak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapakan Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan (TAK). Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan (TAK) adalah suatu parameter penilaian keaktifan mahasiswa dalam kegiatan non akademik yang mencakup aktivitas kokurikuler dan aktivitas organisasi kemahasiswaan.
Walaupun penerapan TAK ini telah masuk ke tahun kedua, akan tetapi masih banyak terdapat kekurangan dalam pelaksanaan sistem ini. Salah satunya adalah sistem penilaian yang belum terorganisasi dengan baik. Seharusnya, sama seperti transkrip nilai akademik, TAK pun dievaluasi minimal setiap semester. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahuai berapa banyak poin yang telah dimilikinya. Seperti halnya juga yang diterapkan di STT Telkom yang telah menggunakan sistem komputerisasi dalam penilaian TAK.
Selain itu, perlu adanya juga penjelasan lebih lanjut mengenai sistem penilaian TAK, sehingga mahasiswa tahu kegiatan yang mereka lakukan (paling umum adalah mengikuti seminar) mendapatkan poin berapa. Karena tidak dapat dipungkiri, saat ini banyak sekali organisasi / panitia seminar yang mengumbar-umbarkan predikat SEMINAR NASIONAL dan menjanjikan mendapatkan sejumlah poin tertentu. Mengenai kriteria seminar nasional pun harus lebih disosialisasikan.
Dan yang paling penting, adalah penilaian kembali terhadap TAK itu sendiri. Apakah esensi utama TAK, yakni untuk menciptakan mahasiswa dan lulusan yang memiliki softskills bagus, telah tercapai? Jangan sampai penerapan TAK hanya mencetak mahasiswa yang certificate-oriented dan point-oriented. Karena, pada dasarnya softskills bisa didapatkan oleh mahasiswa dari berbagai kegiatan yang mereka laksanakan, tidak hanya di organisasi atau seminar-seminar yang mereka ikuti, akan tetapi di berbagai kegiatan lainnya. Hanya tinggal bagaimana meningkatkan motivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan softskills yang mereka miliki.
1. Adas : Foeniculum vulgare
2. Air mata pengantin : Antigonon leptopus
3. Akar Wangi : Andropogon muricatus
4. Akasia : Acacia auriculiformis
5. Alamanda : Allamanda cathartica
6. Alpukat : Peisea Americana
7. Anggrek Bulan : Phalaenopsis ambilis
8. Anggrek Kasut : Cypripedium javanicum
9. Anggur : Vitis vinifera
10. Anyelir : Dianthus caryophyllus
11. Apel : Phyrus malus
12. Apyun : Papaver somniferum
13. Arbe : Fragraria vesca
14. Aren : Arenga pinnata
15. Asam : Tamarindus indica
16. Awar-awar : Ficus septic
17. Bakau : Rhizophora sp.
18. Bambu : Bambusa sp.
19. Bandotan : Ageratum conyzoides
20. Bawang Daun : Allium fistulosum
21. Bawang Merah : Allium cepa
22. Bayam Merah : Amaranthus tricolor
23. Bayam Duri : Amaranthus spinosus
24. Bayam : Amaranthus hybridus
25. Belimbing : Averrhoa carambola
26. Beluntas : Pluchea indica
27. Bengkuang : Pachyrrhizus erosus
28. Beringin : Ficus benjamina
29. Biduri : Calotropis gigantean
30. Bit : Beta vulgaris
31. Blimbing Wuluh : Averrhoa blimbi
32. Blustru : Luffa clyndrica
33. Brokoli : Brassica oleracea
34. Bugenvil : Bougainvillea spectabilis
35. Buncis : Phaseolus vulgaris
36. Bunga Bungur : Lagestroemia speciosa
37. Bunga Johar : Cassia siamea
38. Bunga Matahari : Helianthus annuus
39. Bunga Pagoda : Clerodendrum japonicum
40. Bunga Pukul 8 : Turnera ulmifolia
41. Bunga Pukul Empat : Mirabilis jalapa
42. Buntut Bajing : Acalypha wilkesiana
43. Buntut Tikus : Heliotropium indicum
44. Cabe Merah : Capsicum annuum
45. Cabe Rawit : Capsicum frutescens
46. Cakar Ayam : Selaginella doederleinii
47. Cempaka Putih : Michelia alba
48. Cempaka : Michelia champaca
49. Cempedak : Artocarpus champeden
50. Ceplikan : Ruellia tuberose
51. Cereme : Plyllanthus acidus
52. Ciplukan : Physalis minima
53. Cocor Bebek : Kalanchoe pinnata
54. Coklat : Theobroma cacao
55. Dadap : Erythrina lithosperma
56. Daun Encok : Plumbago zeylanica
57. Daun Putri : Mussaenda frondosa
58. Daun Wungu : Graptophyllum pictum
59. Delima : Punica granatum
60. Dlingo : Acorus calamus
61. Duku : Lansium domesticum
62. Durian : Durio zibethinus
63. Eceng Gondok : Eichhornia crassipes
64. Enceng : Sagittaria sagittifolia
65. Gadung : Dioscorea hispida
66. Gambir : Uncaria gambir
67. Gandarusa : Justicia gendarussa
68. Ganja : Cannabis sativa
69. Gayam : Inocarpus edulis
70. Genjer : Limnocharis flava
71. Geranium : Pelargonium odoratissimum
72. Ginseng : Panax ginseng
73. Guni : Corchorus capsularis
74. Iler : Coleus scutellorioides
75. Iles-iles : Amorphophallus variabilis, Tacca palmata
76. Ingu : Ruta angustifolia
77. Jadam : Rhoeo discolor
78. Jagung : Zea mays
79. Jahe : Zingiber officinale
80. Jakang : Muehlenbeckia platyclada
81. Jambu Air : Eugenia aquea
82. Jambu Biji : Psidium guajava
83. Jambu Monyet : Anacardium occidentale
84. Jarak Pagar : Jatropha curcas
85. Jarak : Ricinus communis
86. Jarong : Stachytarpheta jamaicensis
87. Jati Belanda : Guazuma ulmifolia
88. Jati : Tectona grandis
89. Jelutung : Dyera constulata
90. Jengger Ayam : Celosia cristata
91. Jeruk Besar : Citrus maxima
92. Jeruk Keprok : Citrus nobilis
93. Jeruk Nipis : Citrus aurantifolia
94. Jeruk Purut : Citrus hytrix
95. Jombang : Taraxacum officinale
96. Kacang Bogor : Voandzeia subterranean
97. Kacang Hijau : Phaseolus radiates
98. Kacang Kapri : Pisum sativum
99. Kacang Merah : Phaseolus vulgaris
100. Kacang Panjang : Vigna sinensis
101. Kacang Tanah : Arachis hypogaea
102. Kahitutan : Paederia scandeus
103. Kaktus : Opuntia vulgaris
104. Kamboja : Plumiera acuminata
105. Kangkung : Ipomea aquatica
106. Kapas : Gossypium sp.
107. Kapok : Ceiba pentandra
108. Kastuba : Euphorbia pulcherrima
109. Kasturi : Abelmoschus moschatus
110. Katuk : Sauropus androgynus
111. Kayambang : Salvinia natans
112. Kayu Api-api : Avecennia marina
113. Kayu Manis : Cinnamomum burmanii
114. Kayu Merah : Euphorbia pulcherrima
115. Kayu Putih : Melaleuca leucadendrom
116. Kecubung : Datura metel
117. Kedelai : Glycine soja, Soja max
118. Kedondong : Spondias dulcis
119. Keji Beling : Hemmigraphis colorata
120. Keladi Tikus : Typhonium flagelliforme
121. Kelapa Sawit : Elaeis guineensis
122. Kelapa : Cocus nucifera
123. Kelor : Moringa oleifera
124. Keluwih : Artocarpus communis
125. Kemangi : Ocimum bacilicum
126. Kembang Merak : Caesalpinia pulcherrima
127. Kembang Sepatu : Hibiscus rosa-sinensis
128. Kembang Sungsang: Gloriosa superb
129. Kembang Telang : Clitoria ternatea
130. Kemiri : Aleurites moluccana
131. Kenari : Canarium commune
132. Kenikir : Cosmos caudatus
133. Keningar : Cinnamomum zeylanicum
134. Kentang : Solanum tuberosum
135. Kepulasan : Nepphelium mutabile
136. Kesumba : Bixa orellana
137. Ketela rambat : Ipomoea batatas
138. Kirinyu : Sambucus javanica
139. Kol : Pisonia alba
140. Kompas : Koompassia malaccensis
141. Kopi : Coffea robusta
142. Kriminil : Althernanthen ficoides
143. Krokot : Portulaca oleracea
144. Kunyit : Curcuma domesticus
145. Kuweni : Mangifera odonata
146. Lada : Piper nigrum
147. Lamtoro : Leuncaena glauca
148. Landep : Barleria prionitis
149. Lantara : Lantara camara
150. Larat : Dendrobium phalaenopsis
151. Leci : Litchi chinensis
152. Lidah Buaya : Aloe vera
153. Lilia Gereja : Lilium longiflorum
154. Lo : Ficus glomerata
155. Lobak : Raphanus sativus
156. Mahkota Dewa : Phaleria macrocarpa
157. Mahoni : Swietenia mahagoni
158. Maman : Gynandropsis pentaphylla
159. Mangga : Mangifera indica
160. Manggistan : Garcinia mangostana
161. Mangkokan : Nothoponax scutellarium
162. Markisa : Passiflora quadrangularis
163. Mawar : Rosa hibrida, Rosa chinensis
164. Melati : Jasminum sambac
165. Melinjo : Gnetum gnemon
166. Mendong : Fimbristylis globulosa
167. Mengkudu : Morinda citrifolia
168. Meniran : Plyllanthus niruri
169. Mentimun : Cucumis sativus
170. Mentos : Mentha arvensis
171. Mindi Kecil : Melia azedarach
172. Mulut Singa : Anthirrhinum majus
173. Murbei : Morus alba
174. Namnam : Cynometra cauliforia
175. Nangka : Artocarpus integra
176. Negri : Passifloria edulis
177. Nenas Sebrang : Agave sisalana, Agave cantala
178. Nenas : Ananas comosus
179. Nyamplung : Calophyllum inophyllum
180. Oleander : Nerium oleander
181. Orok-orok : Crotalaria sp.
182. Pacar Air : Impatiens balsamina
183. Pacar Cina : Aglaia odorata
184. Pacing : Costus speciosus
185. Padi : Oryza sativa
186. Pakis Haji : Cycas rumphii
187. Paku Selaput : Hymenophyllum austral
188. Pala : Myristica fragnans
189. Pandan Wangi : Pandanus amaryllifolius
190. Pandan : Pandanus tectorius
191. Panili : Vanilla planifolia, Vanilla mexicana
192. Para : Hevea brasiliensis
193. Pasak Bumi : Eurycoma longifolia
194. Patah Tulang : Euphorbia tirucalli
195. Patikan : Euphorbia hirta
196. Pegagan : Centella asiatica
197. Pepaya : Carica papaya
198. Petai Cina : Leucaena leucochephala
199. Petai : Parkia speciosa
200. Pinang : Areca catechu
201. Pinus : Pinus merkusii
202. Pir : Phyrus communis
203. Pisang Manila : Musa textilis
204. Pisang : Musa paradisiaca, Musa sapientum
205. Pohon Benda : Artocarpus elastic
206. Pohon Kupu-kupu : Bauhinia purpurea
207. Puring : Codiaeum variegatum
208. Putri Malu : Mimosa pudica
209. Rambutan : Nephelium lappaceum
210. Rami : Bahmeria nivea
211. Rami : Boehmeria nivea
212. Randu Hutan : Bombax malabaricum
213. Randu : Ceiba pentandra
214. Remujung : Orthosiphon stamineus
215. Rosela : Hibiscus sabdariffa
216. Rotan : Calamus caesius
217. Rubus : Rubus fraxinifolius
218. Rumput Teki : Cyperus rotundus
219. Salak : Zalacca edulis
220. Salvia : Salvia splendens
221. Saman : Samania saman
222. Sambang Darah : Excoecaria cochinchinensis
223. Sarangan : Castanea argentea
224. Sawi : Brassica juncea
225. Sawo Kecik : Manilkara kauki
226. Sawo Manila : Achras zapota
227. Selasih : Ocimum basilicum
228. Seledri : Apium graveolens
229. Semanggi Gunung : Oxalis corniculata
230. Semanggi : Marsilea crenata
231. Semangka : Citrullus vulgaris
232. Senggani : Melostoma polyanthum
233. Sengon : Albizzia stipulate
234. Sidaguri : Sida retusa
235. Singkong : Manihot utilissima, Manihot esculenta
236. Sirih : Piper betle
237. Sirsak : Annona muricata
238. Sisik Naga : Drymoglossum piloselloides
239. Siwalan : Borassus flabellifer
240. Slada Air : Nasturtium officinale
241. Soba : Fagopyrum sagittaum
242. Soka : Ixora paludosa
243. Spatodea : Spathodea campanulata
244. Srikaya : Annona squamosa
245. Sukun : Artocarpus atilis
246. Suring : Rumex ambigus
247. Talok : Muntingia calabura
248. Tapak Liman : Elephantopus scaber
249. Tasbih : Canna hybrid
250. Tebu : Saccharum officanarum
251. Teki : Cyperus rotundus
252. Tembakau : Nicotiana tabacum
253. Tempuyung : Sanchus asper, Sonchus oleraceus
254. Temu : Curcuma xanthorriza
255. Teratai : Nulumbium nelumbo
256. Terong : Solanum melongena
257. Tomat : Solanum lycopersicum
258. Waluh : Curcubita moschata
259. Waru : Hibiscus tiliaceus
260. Wewehan : Monochoria hastate
261. Wlingi : Scirpus grossus
262. Wortel : Daucus carota
Semoga bermanfaat....