Thalassemia

Posted by Ayu Rachmawati Label:

Tanggal 8 Mei diperingati sebagai Hari Thalassemia se-dunia. Namun tahu kah kalian apa itu Thalassemia???
Thalassemia adalah penyakit gangguan pembentukan hemoglobin (Hb) yang disebabkan oleh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin sehingga produksi hemoglobin berkurang. Kekurangan hemoglobin menyebabkan berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam darah. Bila dalam kondisi normal, eritrosit bisa bertahan selama 3-4 bulan, sedangkan pada penderita Thalasemia, eritrosit berumur lebih pendek, bahkan bisa bertahan hanya dalam waktu 1 bulan saja!
Thalassemia merupakan penyakit genetik atau keturunan. Sepasang suami istri yang membawa sifat penyakit (carrier) thalassemia, keturunannya berpeluang menderita penyakit thalassemia, baik thalassemia minor (carrier/pembawa sifat thalassemia) maupun thalassemia mayor (penderita thalassemia). Maka tidak heran jika pada suatu riset, diketahui bahwa 20-juta penduduk Indonesia membawa gen penyakit thalassemia!!!
Penyakit thalassemia memiliki gejala seperti anemia, sehingga tanpa tes darah penyakit ini seringkali didiagnosa sebagai penyakit anemia. Pada Talasemia minor tidak menunjukkan gejala apapun, selain pembawa gen (carrier), sedangkan pada Talasemia mayor akan menunjukkan gejala pucat, lesu, berat badan kurang, perut membesar (karena pembengkakan hati dan limpa akibat pemecahan sel darah merah & akibat penumpukan zat besi), sesak nafas (karena jantung bekerja terlalu keras dalam memompakan darah yang sedikit ke seluruh tubuh), nafsu makan berkurang.
Penanganan yang paling umum pada penyakit ini adalah dengan cara transfusi darah secara berkala. Tranfusi darah biasa dilakukan 1-2 kali sebulan tergantung tingkat keparahan penyakit thalassemia yang diderita. Transfusi darah bertujuan untuk mempertahankan kadar hemoglobin minimal pada angka 10 (kadar hemoglobin normal 12-16).
Dan yang paling memberatkan adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap kali transfusi darah tidaklah sedikit. Akan tetapi, sebuah riset membuktikan bahwa ekstrak teripang dapat mengatasi thalassemia. Paulo Antonio de Souza Mourao dari Fakultas Biomedika, Universidade Federal Rio de Janeiro, Brazil, membuktikannya. Menurut Paulo, glukosaminoglikan dalam teripang mampu mengatasi tulang rapuh pada penderita talasemia mayor. Senyawa itu berefek memperbaiki aliran darah dan melancarkan cairan yang tersumbat.
Penggunaan teripang untuk penyakit talasemia dipatenkan oleh Yash Sharma P dari Houston, Amerika Serikat. Menurut Yash, yang paling berpengaruh adalah kandungan N-asam glikolineuraminat, merupakan permukaan sel asam sialat. Sialat terbentuk dari polisakarida, glikoprotein, dan glikolipida. Saat terjadi mutasi gen, asam glikolineuraminat hilang dari sel. Makanya, limpa yang membersihkan darah tak bekerja semestinya. Akibatnya, limpa membengkak seperti yang dialami Salwa di pinggang kiri. Penambahan spirulina berfungsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Namun yang terpenting adalah bagimana cara pencegahan dan deteksi dini penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan cek darah sebelum menikah. Dan apabila mengalami gejala penyakit ini segera lakukan tes darah!!!

0 komentar:

Posting Komentar